KONSEPMAKIYAH DAN MADANIYAH DALAM AL-QUR’AN – M. Bekti Khudari Lantong. QS. al-Anfal:72, istilah jihad dan. derivasinya digunakan untuk menyebut. dengan ayat-ayat al-Qur’an. AbulQasim Al-Hasan bin Muhammad bin Habib An-Naisaburi menyebutkan dalam kitabnya At-Tanbih’ala Fadhli’ Ulum Al-Quran, “diantara ilmu-ilmu Al-Quran yang paling mulia adalah ilmu tentang Nuzul Al-quran dan sekitarnya.Seperti yang diturunkan diwaktu malam: siang: diturunkan secara bersama-sama, 3) atau yang turun secara tersendiri : ayat-ayat Madaniyah SyaikhIbnu Al Utsaimin rahimhullah berkata: “Allah Tabaroka wata’ala membagi Al Qur’an menjadi dua macam: muhkam dan mutasyabih . Yang dimaksud muhkam adalah yang jelas maknanya dan tidak tersembunyi. Contohnya kata: langit, bumi, bintang, gunung, pohon, dan sebagainya. Adapun mutasyabih adalah ayat ayat yang samar maknanya dan Makiyah Makkiyah adalah ayat-ayat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Surah-surah Makiyyah turun selama 12 tahun, 5 bulan, 13 hari, dimulai pada 17 Ramadhan (Februari 610 M), saat Nabi berusia 40 tahun. Untuk ayat-ayat yang turun setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, lihat: Madaniyah. Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. - Surah-surah dalam Al-Quran dibedakan menjadi 2 berdasarkan tempat turunnya, yakni surah Makkiyah dan surah Madaniyah. Sesuai namanya, surah Makkiyah adalah surah yang diturunkan Makkah, sedangkan surah Madaniyah adalah surah yang diturunkan di Madinah. Lantas, apa ciri-ciri dan perbedaan kedua jenis surah tersebut?Dikutip dari laman MUI Online, meskipun disebut surah Makkiyah, tidak berarti seluruh ayat pada surah tersebut turun di Makkah. Begitu pula dengan surah Madaniyah, tidak berarti keseluruhan ayat pada surah tersebut turun di Madinah. Penyebutan di atas didasarkan pada mayoritas turunnya ayat dalam surah-surah tersebut. Artinya, sebagian besar ayat-ayat surah Makkiyah diturunkan selama periode Makkah. Demikian juga umum, penurunan Al-Quran berlangsung secara berangsur-angsur selama 23 tahun. Para ulama membagi masa turunnya Al-Quran menjadi dua periode, yakni periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 13 tahun masa kenabian Rasulullah SAW. Surah-surah yang turun pada dalam waktu 13 tahun awal Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di gua Hira tergolong surah Makkiyah. Sementara itu, periode Madinah dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun. Setelah hijrah, surah-surah yang turun pada kurun waktu itu disebut surah Madaniyah. Ciri dan Perbedaan Surat Makkiyah dan Madaniyah Untuk mengetahui perbedaan surah Makkiyah dan Madaniyah, perlu diketahui ciri-ciri kedua jenis surah umum, surah Makkiyah terdiri dari ayat-ayat yang pendek serta menjelaskan tentang akidah dan keimanan. Sementara itu, surah Madaniyah membahas tentang muamalah dan perkara Surah Makkiyah dalam Al-Quran Ciri-ciri surah Makkiyah di antaranya adalah sebagai berikut Surah Makkiyah didominasi oleh ayat-ayat pendek. Surah Makkiyah didominasi oleh pembahasan mengenai masalah akidah. Setiap surah yang di dalamnya mengandung ayat sajdah adalah surah Makkiyah. Setiap surah di dalamnya dinyatakan lafal "Kallâ" adalah surah Makkiyah. Lafal itu dinyatakan sebanyak 33 kali dalam 15 surah. Setiap surah yang didahului dengan panggilan "Yâ Ayyuhâ an-Nâs" Wahai Manusia atau "Yâ Banî Adam" Wahai Anak Adam. Setiap surah yang diawali dengan "Fawatih as-suwar" adalah surah Makkiyah. Setiap surah yang mengandung kisah-kisah Nabi dan umat terdahulu, kecuali kisah Adam dan Iblis yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah adalah Makkiyah. Baca juga Apa 4 Fungsi Hadis terhadap Al-Quran dan Contoh Penerapannya Dalil-Hadis Bulan Muharram di Al Quran & Keutamaan Puasa Muharam Ciri-ciri surah Madaniyah dalam Al-Quran Berikut ini ciri-ciri surah Madaniyah dalam Al-Quran. Surah Madaniyyah didominasi oleh ayat-ayat yang panjang; Surah Madaniyah didominasi oleh pembahasan mengenai masalah sosial kemasyarakatan dan hukum; Lazimnya didahului dengan panggilan "Yâ Ayyuhâ al-Ladzîna Amanû" Wahai orang-orang yang beriman, kecuali pada tujuh tempat, antara lain Surah Al-Baqarah ayat 21 Surah An-Nisâ ayat 1 Surah Al-Hujurât ayat 13 Surah Al-Baqarah ayat 168 Surah An-Nisâ ayat 133 Surah Al-Hajj ayat 1. Pada ayat tersebut digunakan panggilan "Yâ Ayyuhâ an-Nâs" Wahai Manusia; Surah-surah Madaniyah menyebutkan tentang orang-orang munafik, kecuali surah Al-Ankabut. Dikutip dari buku Ulumul Quran 2011 yang ditulis Ahmad Izzan, cara mengidentifikasi ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah dalam Al-Quran tidaklah mudah. Ulama tafsir berusaha melakukan identifikasi dengan dua cara, yakni riwayat dan analogi hasil ijtihad qiyas al-ijtihad. Pertama, cara mengidentifikasinya didapatkan dari informasi para sahabat yang mengatakan tentang turunnya ayat-ayat atau riwayat tabiin yang mendengar langsung dari sahabat mengenai turunnya ayat-ayat Al-Quran tersebut. Kedua, tidak setiap ayat memiliki riwayat asbabun nuzul atau kejelasan tempat turunnya sehingga cara yang bisa ditempuh adalah memperhatikan ciri-ciri ayat Makkiyah atau Madaniyah pada ayat tertentu sebagaimana terlihat dalam ciri-ciri surah Makkiyah dan Madaniyah di atas. - Sosial Budaya Kontributor Nurul AzizahPenulis Nurul AzizahEditor Abdul Hadi Apakah kamu sedang belajar bahasa Arab? Pada materi lanjutan ini, kamu akan belajar mengenal sebutan jenis surat atau ayat dalam Al-Quran. Di dalam ajaran Islam, surat atau ayat Al-Quran memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri yaitu Makkiyah dan Madaniyah. Mungkin di tahap ini, kamu masih merasa bingung membedakan bagaimana surat Makkiyah dan Madaniyah di dalam Al-Quran. Nah, artikel Lister kali ini akan membahas mengenai pengertian, ciri-ciri, dan contoh surat yang Makkiyah dan Madaniyah yang perlu kamu tahu! Definisi Makkiyah dan Madaniyah Makkiyah adalah ayat-ayat yang di turunkan di Makah, sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang di turunkan di Madinah. Dalam pengertian lain, Makkiyah merupakan ayat atau surat yang di turunkan sebelum Nabi hijrah, sedangkan Madaniyah adalah ayat atau surat yang di turunkan setelah Nabi hijrah. Ciri-Ciri Makkiyah dan Madaniyah Melansir dari laman begini karakteristik dari surat Makkiyah dan Madaniyah dari Ahmad Fuad Effendy dalam bukunya berjudul, Sudahkah Kita Mengenal al-Quran? Ciri-ciri surat dengan sebutan Makiyyah memiliki karakteristik sebagai berikut Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud ayat SajdahKata kallaa disebut 33 kaliFrasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu kecuali surah al-HajKisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu kecuali surah al-BaqarahKisah Nabi Adam AS dan Iblis kecuali surah al-BaqarahPembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali ImranAyat dan surahnya pendek-pendekUngkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hatiBanyak terdapat kesamaan bunyiBanyak menggunakan huruf qasam sumpahBanyak kecaman kepada kaum musyrikPenekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan nerakaBanyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah akhlak yang baik Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini Izin untuk perang dan hukum-hukumnyaRincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negaraPenyebutan tentang kaum munafik kecuali surah al-AnkabutPenyebutan tentang ahli kitabAyat dan surahnya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiranBanyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama. Contoh Ayat/Surat Makkiyah dan Madaniyah Jika kamu masih bingung membedakan jenis-jenis surat Makkiyah dan Madaniyah, di bawah ini adalah ayat dan surat dalam Al-Quran yang memiliki karakteristik makkiyah dan madaniyah. Ayat Makiyyah Metode penyampaian pada mayoritas ayat-ayat makkiyyah itu tegas, dan seruannya juga kuat, karena kebanyakan orang-orang yang diseru dengan ayat-ayat makkiyyah ini adalah tipe orang-orang yang berpaling dari kebenaran dan sombong, maka tentunya tidak layak bagi mereka melainkan dengan metode penyampaian dan seruannya yang kuat. Contoh QS AL-QAMAR Ayat Madaniyah Sedangkan ayat-ayat madaniyyah, maka kebanyakan metode penyampaian di dalam ayat-ayat tersebut adalah lembut dan seruannya mudah, karena kebanyakan orang-orang yang diseru dengan ayat-ayat madaniyyah adalah tipe orang-orang yang tunduk dan menerima kebenaran. Silakan baca surat Al-Maidah. Contoh QS AL MAIDAH 0% found this document useful 0 votes2 views13 pagesOriginal TitleMakalah Makkiyah dan Madaniyah Kelompok 4Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2 views13 pagesMakalah Makkiyah Dan Madaniyah Kelompok 4Original TitleMakalah Makkiyah dan Madaniyah Kelompok 4Jump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Pembaca yang semoga dirahmati Allah Ta’ala, sering kita mendengar istilah surat Makkiyah dan Madaniyah dalam al-Quran, sudahkah anda mengetahui perbedaan keduanya? Sederhananya, kedua jenis surat tersebut dibedakan berdasarkan waktu turunnya. Untuk lebih lengkapnya, silakan simak pembahasan berikut. Al-Quran Turun Secara Berangsur-angsurUlama Membagi Al-Quran Menjadi Dua Bagian Makkiyah dan MadaniyahBagaimana Membedakan Surat Makkiyah dan Madaniyah?Faedah-faedah dari Mengenal Makkiyah dan Madaniyah Al-Quran Turun Secara Berangsur-angsur Allah Ta’ala menurunkan al-Quran kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam secara berangsur-angsur selama 23 tahun. Mayoritas suratnya turun di Makkah. Dalil bahwa al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur adalah sebagaimana perkataan Allah Ta’ala, وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا “Dan Al-Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” al-Israa 106 Ulama Membagi Al-Quran Menjadi Dua Bagian Makkiyah dan Madaniyah Para ulama membagi surat-surat di dalam al-Quran menjadi dua bagian Makkiyah yaitu surat yang turun kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebelum beliau hijrah ke Madinah. Madaniyah yaitu surat yang turun kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam setelah beliau berhijrah ke Madinah. Atas dasar itu, maka perkataan Allah Ta’ala pada surat al-Maidah ayat 3 merupakan bagian dari surat Madaniyah sekalipun ayat ini turun kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam di Makkah tatkala beliau menunaikan ibadah haji[1] di tempat yang disebut dengan Arafah karena ayat tersebut turun setelah Hijrah Nabi ke Madinah. Ayat tersebut adalah الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” al-Maidah 3 Tentang ayat di atas, Umar radhiyallahu anhu menjelaskan sebagaimana yang diriwayatkan di dalam hadits sahih, قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ اليَوْمَ، وَالمَكَانَ الَّذِي نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ “Sungguh kami telah mengetahui hari yang dimaksud pada ayat tersebut dan tempat diturunkannya ayat tersebut kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Ayat tersebut turun dalam keadaan beliau berdiri di Arafah pada hari Jumat.” Muttafaq alaih[2] Bagaimana Membedakan Surat Makkiyah dan Madaniyah? Pembaca yang dirahmati Allah Ta’ala. Supaya kita dapat membedakan antara surat Makkiyah dari Madaniyah, perlu kita mengetahui metode-metode dan gaya bahasa yang digunakan pada seluruh surat di dalam al-Quran. Adapun dari sisi metode yang digunakan dapat kita ketahui sebagai berikut Mayoritas surat Makkiyah menggunakan gaya bahasa yang kuat. Materi pembicaraan yang digunakan bersifat tegas. Hal ini dikarenakan mayoritas orang yang diajak bicara adalah para penentang yang angkuh. Sehingga, tidak pantas digunakan metode lain kecuali metode ini. Sebagai contohnya, bacalah surat al-Muddatsir dan al-Qamar. Adapun surat-surat Madaniyah mayoritasnya menggunakan gaya bahasa yang lembut dan halus. Hal ini karena kebanyakan orang yang diajak bicara adalah orang-orang yang menerima dan tunduk. Sebagai contohnya, silahkan baca surat al-Maidah. Mayoritas surat Makkiyah pendek ayatnya hal ini untuk menegakkan hujjah. Karena kebanyakan orang yang mendengarnya adalah para penentang dan suka menyelisihi. Maka mereka diajak bicara sesuai dengan keadaan mereka. Sebagai contohnya silahkan baca surat ath-Thur. Dari sisi pembahasan, kita dapat membedakan antara Makkiyah dan Madaniyah dengan mengetahui hal-hal berikut Mayoritas surat Makkiyah mengandung penegasan tentang tauhid, keyakinan yang benar, dan secara khusus yang berkaitan dengan tauhid uluhiyah dan keimanan terhadap hari kebangkitan hari kiamat. Hal ini karena mayoritas orang yang diajak bicara mengingkari hal tersebut. Adapun surat-surat Madaniyah, mayoritasnya mengandung perincian tentang ibadah dan muamalah interaksi sesama makhluk. Hal ini karena kebanyakan orang yang diajak bicara telah terpatri pada jiwa-jiwa mereka tauhid serta keyakinan yang benar. Sehingga mereka membutuhkan perincian terkait ibadah dan muamalah. Pada surat Madaniyah banyak disebutkan pada tentang jihad beserta hukumnya, munafikin serta keadaan mereka. Karena jihad disyariatkan di Madinah, begitupula muncul kemunafikan. Berbeda dengan surat-surat Makkiyah. Faedah-faedah dari Mengenal Makkiyah dan Madaniyah Pembaca yang semoga dijaga oleh Allah Ta’ala. Mengetahui pembahasan terkait Makkiyah dan Madaniyah termasuk satu dari sekian jenis ilmu al-Quran yang amat penting. Ya, karena di dalamnya terkandung beberapa faedah antara lain Tampak nyata bahwa gaya bahasa al-Quran mencapai puncak keagungannya. Hal ini karena al-Quran mengajak bicara kepada setiap kaum sesuai kondisi mereka berupa gaya bahasa yang bersifat tegas maupun lembut dan mudah. Tampak nyata hikmah dari suatu syariat pada puncak tertinggi. Hal ini kerena al-Quran memberlakukan syariat secara bertahap, perlahan-lahan, dimulai dari perkara terpenting. Hal ini dengan mengacu pada kondisi orang-orang yang diajak bicara dan kesiapan mereka untuk menerima dan menerapkan syariat. Mendidik para dai yang berdakwah di jalan Allah serta mengarahkan mereka untuk mengikuti jalan yang ditempuh al-Quran pada metode maupun pembahasan. Metode tersebut diterapkan dengan mengacu kepada orang-orang yang diajak bicara yaitu dengan cara mendahulukan perkara yang terpenting kemudian yang terpenting berikutnya. Sehingga, diupayakan untuk menggunakan gaya bahasa yang bersifat tegas pada tempatnya dan kelembutan pada tempatnya. Membedakan antara ayat yang nasikh yang menghapus dan ayat yang mansukh yang dihapus. Penerapannya adalah jika didapati dua ayat yang satu Makkiyah dan yang kedua Madaniyah kemudian terpenuhi syarat-syarat naskh penghapusan hukum maka ayat Madaniyah menghapus hukum yang ada pada ayat Makkiyah karena ayat Madaniyah yang turun terakhir. Semoga Allah memberikan manfaat dari tulisan ini kepada kita dan kaum muslimin. Amin UKA-ALF [1] Yang disebut di dalam sejarah dengan Haji Perpisahan’. [2] HR. al-Bukhari di di dalam Shahihnya no. 45 dan Muslim di dalam Shahihnya no. 3015

makalah ayat makiyah dan madaniyah